Djawanews.com – Kementrian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan pemerintah daerah sedang memproduksi benih yang tahan kekeringan. Kegiatan berbasis korporasi petani ini juga dilakukan oleh Kelompok Tani Unggul yang berada di Desa Taman Martani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY.
Kelompok Tani Unggul bekerja sama dengan PB Usaha Tani dan berhasil memproduksi benih padi tahan kekeringan varietas Inpari 32 dan Inpari 42 seluas 10 hektar (Ha). Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan musim kemarau yang akan datang.
Direktur Perbenihan Mohammad Takdir Mulyadi menjelaskan, benih jadi tahap awal yang penting karena menentukan keberhasilan budidaya. Oleh karenanya pemilihan varietas tidak adalah hal yang sangat penting.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produksi, kami berharap dengan pemilihan varietas yang tepat, tahan kekeringan serta toleran terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) akan menjadi solusi akibat perubahan iklim global,” jelas Takdir di Jakarta, Senin (29/6).
Lebih lanjut, Takdir mengatakan bahwa saat ini Mentan Syahrul Yasin Limpo terus mendorong adanya ketersediaan benih varietas unggul. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan agar tidak terjadi kelangkaan benih saat musim tanam berikutnya.
Ia juga mengatakan bahwa para petani perlu diberikan akses untuk mendapat benih unggul. Dengan memberdayakan petani sebagai penangkar mandiri, penyediaan benih padi tahan kekeringan dan benih berkualitas lain akan mudah tercipta.