Djawanews.com – Koordinator Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Muhammad Asfar menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam tindakan anarkis saat unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Malioboro beberapa waktu lalu.
“Kami tegaskan BEM DIY tidak ada yang telibat anarkisme awal oktober lalu. Mudah-mudahan adanya tindakan anarkis itu tidak terulang lagi di DIY yang identik sebagai Kota Pendidikan,” kata Asfar saat audiensi BEM DIY dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kepatihan, Senin (2/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Asfar juga menyayangkan adanya tindakan anarkis saat unjuk rasa. Sebab, aksi anarkistis tersebut menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.
Forum BEM DIY yang terdiri dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menyampaikan kepada Sultan HB X bahwa tindakan anarkis tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan pihaknya.
“Adanya tindakan anarkisme yang terjadi di Yogyakarta pada tanggal 8 oktober lalu sangat disayangkan sejumlah kalangan. Mengingat kejadian ini sangat tidak mencerminkan kultur DIY yang merupakan miniatur Indonesia dan berisi kaum intelektual serta identik dengan predikat sebagai kota Pendidikan,” tutur Asfar.
Dia menambahkan, setiap aksi yang dilakukan oleh pihaknya murni untuk kepentingan masyarakat dan selalu dilakukan secara damai.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.