Djawanews.com – Meskipun baru sekadar wacana dan perencanaan, pembangunan jalan alternatif Gunung Kidul ke Bantul tampaknya mulai serius diwartakan. Ke depannya jalan akan menghubungkan Kelurahan Banyusoco, Playen, dengan Kecamatan Dlingo, Bantul.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyatakan jika jalan penghubung antara dua kabupaten diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian di kawasan tersebut.
Kepala Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Bidang Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul, Nurudin Araniri mengungkapkan jika pembangunan jalan penghubung tersebut masih dalam tahap wacana.
Nurudin menjelaskan dua lokasi alternatif pembangunan jalan penghubung. Pertama berada di dekat Balai Kalurahan Banyusoco, kemudian kedua berada di sisi utara Kalurahan Banyusoco, atau berjarak dua kilometer dari balai kalurahan. Kedua lokasi tersebut memiliki keunggulan, namun masih membutuhkan kajian.
“Atas dasar potensi tersebut, muncul wacana membangun akses penghubung antara Gunung Kidul-Bantul di Kalurahan Banyusoco. Kami masih mematangkan perencanaannya,” ungkapnya.
Terkait dengan wacana Pemkab Gunung Kidul, Lurah Banyusoco, Playen, Damanhuri menyatakan jika pihaknya sudah mengetahui hal tersebut. Dirinya juga mengaku sempat mengantarkan tim dari kabupaten untuk melihat calon lokasi jembatan yang akan dibangun.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan tersebut. Namun perlu dilakukan kajian dengan matang, khususnya menyangkut masalah kebencanaan. Hal ini dikarenakan setiap tahun di aliran Kali Oya sering terjadi banjir besar sehingga harus ada antisipasi agar jembatan tidak mudah rusak,” terang Damanhuri.
Selain wacana pembangunan jalan penghubung Gunung Kidul dan Bantul, simak berita menarik daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.