Djawanews.com – Akibat pandemi covid-19, industri batik rumahan yang berada di kawasan sentra batik Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo sampai saat ini masih terseok-seok. Padahal, pada masa transisi kebiasaan baru, kegiatan ekonomi mulai kembali digenjot.
Menurut Iswanti (42), salah satu pemilik rumah produksi batik di Kecamatan Lendah, industri rumahannya mulai berproduksi lagi setelah hampir 2 bulan berhenti total.
“Berhenti total itu sekitar seminggu sebelum puasa. Jadi dua bulanan total, saya nggak ada produksi. Baru mulai lagi ini sekitar 2 mingguan,” ungkap Iswanti, Selasa (14/07/2020), dikutip dari Tribunjogja.com.
Meskipun demikian, dia mengaku hingga saat ini belum mendapatkan permintaan dari konsumen. Produksi yang dia lakukan sekarang hanyalah menyiapkan stok.
“Ini produksi bukan berarti sudah normal. Tapi ya, hanya untuk stok saja. Karena saya produksinya dalam bentuk kain, bukan yang sudah kadi pakaian. Ya, permintaan sama saja, masih kosong. Tapi mau bagaimana lagi,” jelasnya.
Iswanti berharap ada kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membangkitkan kembali industri batik yang ada di Kulon Progo.
“Misalnya, dalam bentuk penguatan modal kembali, setelah benar-benar nol. Kalau bisa bukan dalam bentuk pelatihan. Kalau pelatihan, yang seperti apa lagi, la kita semua ini kan sudah produksi kok, bukan pelatihannya lagi,” tandas Iswanti.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.