Djawanews.com – Tersebar wacana mengenai diadakannya kampanye Pilkada 2020 yang akan lebih banyak dilakukan secara daring. Menurut Sri Rahayu Werdiningsih, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hal tersebut akan menghadapi tantangan yang besar karena masih banyak blank spot atau daerah yang tak terjangkau sinyal internet di DIY.
“Masih banyak blank spot atau daerah tak terjangkau sinyal internet di DIY,” ungkap Sri, Senin (27/07/2020), dikutip dari Tribunjogja.com.
Menurutnya, kampanye yang akan dilakukan secara dering karena pandemi covid-19 tersebut tidak bisa menyasar semua lapisan.
“Lagi-lagi tantangannya partisipasi masyarakat. Hanya bisa menjangkau kalangan milenial. Kondisi masyarakat tidak semuanya melek teknologi. Untuk kaum milenial dan kaum masyarakat terdidik mungkin ini memang sangat efektif,” jelas Sri.
Dia menjelaskan, blank spot di Kabupaten Gunungkidul ada di 15 kecamatan dengan 56 desa, yaitu daerah yang memiliki sinyal internet lemah. Di Sleman, tambahnya, blank spot ada di 20 desa dalam 20 kecamatan.
“Ada beberapa wilayah yang blank spot, misalnya di Kecamatan Depok, Kelurahan Maguwoharjo itu di sebelah utara kompleks Bandara Adi Sucipto atau sekitar Dusun Kalongan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan beberapa daerah blank spot di kawasan percandian.
“Di Kecamatan Prambanan ada 2 desa, Desa Sambirejo blank spot di sekitar wilayah obyek wisata Breksi dan Candi Ijo. Desa Bokoharjo ada blank spot di sekitar wilayah obyek wisata Ratu Boko dan Candi Banyunibo, dan lain-lain,” terangnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.