Djawanews.com – Tempat penangkaran penyu Konservasi Penyu Abadi Trisik di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan direlokasi karena kawasan Pantai Trisik mengalami abrasi yang cukup parah.
Ketua Konservasi Penyu Abadi Trisik Jaka Samudra menyampaikan, awalnya jarak konservasi penyu dengan bibir pantai sejauh 100 meter. Setelah abrasi, jarak tersebut berubah menjadi 30 meter.
“Oleh sebab itu, kami akan merelokasi konservasi penyu. Jarak konservasi penyu sudah tidak aman lagi, ditambah abrasinya sudah parah dan sangat mengkhawatirkan,” ujar Jaka di Kulonprogo, melansir Antara, Senin (10/8/2020).
“Saat ini kami mengkaji lokasi yang cocok untuk lokasi relokasi dengan berbagai pertimbangan, salah satunya potensi lokasi pendaratan penyu,” sambung Jaka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Jaka Mursito menuturkan konservasi penyu tidak lepas dari pengemban pariwista di Kulonprogo.
Keberadaan kelompik Konservasi Penyu Abadi Trisik sangat mendukung pengembangan Pantai Trisik, sehingga banyak wisatawan yang berpakansi ke objek wisata tersebut.
“Ke depan pengembangan pariwisata Pantai Trisik dan konservasi penyu harus berjalan seiring, sehingga lebih cepat mengundang wisatawan,” ujar Mursito.
Langkah Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik yang ingin merelokasi tempat konservasi penyu disambut baik oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA DIY, Untung Suripto mengatakan, jarak ideal tempat penangkaran penyu dengan bibir pantai antara 50 sampai 100 meter.
“Saat ini, karena dampak abrasi jaraknya jadi sangat dekat dengan bibir pantai, seehingga sebaiknya harus direlokasi,” ujar Untung.