Djawanews.com – Kasus Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah sebagian besar diisi oleh pasien dengan kategori suspek. Pasalnya, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kota Salatiga, Siti Zuraida, Senin (11/8/2020).
“Perkembangan Covid-19 terkini malah banyak yang suspek. Hal tersebut karena masyarakat sudah kendor tingkat kepatuhannya terhadap protokol kesehatan. Aktivitas normal, normal semuanya tapi disalahartikan,” ucap Siti.
Siti mengungkapkan, ada 35 pasien suspek Covid-19 di Kota Salatiga yang masih menjalani perawatan.
Secara kseluruhan, terdapat 643 orang dan yang sudah menjalani isolasi ada 608 orang.
Siti menilai, dengan adanya Peraturan Wali Kota Salatiga No. 17/2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dan Pengendalian Covid-19, seharusnya warga dapat lebih patuh.
Akan tetapi kenyataannya, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan.
Siti mengatakan, Pemkot Salatiga akan memasifkan pemeriksaan rapid test dan swab test untuk melokalisir penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Dia menyebut, pemeriksaan swab PCR di Salatiga sudah mencapai 2.198 spesimen alias 1.101 orang.
“Swab diagnosa yang dilakukan Salatiga ketemu konfirm positif sebanyak 104 orang. Sedangkan untuk rapid total 6.156 dengan jumlah reaktif 156. Positif atau reaktif rate mencapai 2,5 persen,” jelas Siti.