Djawanews.com – Hari ini, Kamis (25/6), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko lakukan percobaan pembukaan operasional Candi Borobudur. Pembukaan dilakukan setelah dilakukan simulasi protokol kesehatan Covid-19 sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 10,16, dan 18 Juni 2020 lalu.
Candi Borobudur Menuju Tatanan Hidup Baru
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan segala hal sebelumnya selama dua bulan. Setelah itu Bupati Magelang dan Gubernur Jawa Tengah melakukan evaluasi terkait simulasi tersebut.
“Jadi memang tahapannya cukup panjang. Setelah SOP dan tata kelolanya disetujui kita meminta persetujuan untuk simulasinya. Saat simulasi kita juga mengundang Pak Gubernur sebagai ketua gugus tugas di Provinsi Jawa Tengah dan Pak Bupati sebagai ketua gugus tugas di Kabupaten Magelang untuk melihat secara langsung kesiapan di lapangan,” jelas Edy saat Pers Conference uji coba pembukaan operasional Candi Borobudur, Rabu sore (24/6).
Tahap uji coba pembukaan operasional Candi Borobudur ini ia menyatakan bahwa pihaknya tak ingin gegabah melakukan pembatasan sebanyak 50 persen.
“Sesuai aturannya sebenarnya kita boleh menerima pengunjung hingga 50 persen. Tetapi kita tidak ingin gegabah, kita akan melakukan pembatasan pengunjung hanya 10 sampai 15 persen atau maksimal 1500 orang per hari yang pelaksanaannya akan dimonitoring oleh tim dari Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Pembatasan pengunjung yang dilakukan di Candi Borobudur berbeda dengan yang ada di Taman Kyai Langgeng. Candi Borobudur membatasi pengunjung maksimal 1500 orang per hari. Sedangkan TKY hanya 800 orang per hari.
Pengelola Candi Borobudur juga diusulkan agar uji coba pembukaan operasional candi dibagi dalam dua shift. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan wisatawan di Candi.