Djawanews.com – Muharom Puji Nugroho (16), warga Nogosari, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, mendapat banyak jahitan di bagian sisi kanan perutnya. Ia adalah pelajar kelas 11 di SMK 2 Muhammadiyah Wonosari, yang baru saja menjadi korban perampasan dengan senjata tajam (sajam).
“Itu ponsel bekas, baru dibelikan orang tua saya belum ada sebulan,” ungkap Nugroho, Minggu (23/08/2020), dikutip dari Tribun Jogja.
Penyerangan tersebut, papar Nugroho, terjadi pada Sabtu (22/08/2020) pagi. Ketika itu, Nugroho yang akan mengantarkan 2 temannya pulang dengan sepeda motor, mampir ke minimarket, sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka berhenti untuk menggunakan WiFi yang ada di tempat tersebut. Kemudian, datang 2 sepeda motor dengan empat orang pengendara.
“Mereka sempat bertanya jalan ke arah Yogya mana, saya kasih arahannya. Salah satu dari mereka tiba-tiba bilang mau pinjam ponsel saya untuk tethering,” terangnya.
Curiga, Nugroho ragu untuk menyerahkan ponselnya. Salah satu pengendara asing tersebut kemudian mengeluarkan cutter besar dan menyabet perut Nugroho.
“Ponsel saya dirampas, lalu mereka langsung kabur begitu saja. Saya tidak bisa lihat wajahnya seperti apa karena memakai masker dan helm,” katanya.
Setelah mendapatkan pertolongan warga sekitar, Nugroho dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara, Sukardi (63), Ayah Nugroho, kemudian dihubungi oleh pihak rumah sakit atas kejadian yang menimpa sang anak.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.