Djawanews.com – Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, telah berhasil meringkus tersangka terkait kasus persebutubahan terhadap seorang anak perempuan di bawah umur, OL (16).
"Pelaku berinisial WS (21), warga Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, kami tangkap pada hari Selasa (4/1) di rumahnya. Saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M. Firman L. Hakim didampingi Kepala Satreskrim Komisaris Polisi Berry, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari orangtua korban, WN (36), warga Dukuh Jendogo, Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang pada Senin (3/1).
Diketahui, orang tua korban melaporkan kasus dugaan persetubuhan tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polresta Banyumas, setelah mengetahui anaknya dalam kondisi hamil dengan usia kandungan 2 bulan.
"Selama ini, orang tua korban tinggal di Semarang, sedangkan OL tinggal bersama neneknya di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok," katanya menjelaskan.
Kasatreskrim Kompol Berry mengatakan peristiwa itu berawal dari perkenalan korban dengan pelaku pencabulan yang bekerja di salah satu gerai telepon seluler, hingga akhirnya mereka berpacaran.
Kemudian, pada pertengahan bulan Januari 2021, untuk pertama kalinya pelaku mengajak korban ke salah satu hotel di kawasan wisata Baturraden yang masuk wilayah Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, Banyumas.
"Di hotel itu, pelaku mengajak korban melakukan hubungan layaknya suami istri. Awalnya korban enggak mau dan berontak, namun akhirnya persetubuhan itu terjadi juga," katanya.
Setelah kejadian tersebut, pelaku dan korban sering melakukan hubungan layaknya suami istri hingga akhirnya OL diketahui hamil dengan usia kandungan 2 bulan.
"Mengetahui anaknya hamil 2 bulan, orang tua korban tidak terima sehingga melaporkannya kepada kami pada tanggal 3 Januari 2022 yang ditindaklanjuti dengan penangkapan terhadap pelaku pada tanggal 4 Januari," ucap ia.
Terkait dengan kasus dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur tersebut, Kasatreskrim mengatakan kini pelaku dijerat dengan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 jo. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang. Dilansir dari Liputan6.com.
Baca artikel terkait pencabulan. Simak berita menarik lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.