Djawanews.com – “Sama-sama bersepeda, sama-sama berseragam, sama-sama berkomunitas, sama-sama di jalan umum. Tapi mereka lebih santun. Berderet rapi 1-1-1. BUKAN berjejer 2-3-4 ngebaki ratan (memenuhi jalan),” tulis sebuah postingan di Facebook yang menyindir menjamurnya para pesepeda yang tidak tertib dan justru mengganggu jalanan di Yogyakarta.
Senanda dengan postingan tersebut, seorang netizen di Grup Facebook IKKJ Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogjakarta mengungkapkan kekesalannya:
“Korban rombongan pit2an nerobos lampu merah lur. Tkp perempatan bakulan ngetan. Mesake mase nganti nyemplung ng sawah ro anak bojone. Untung ora popo. Motor yo ora parah banget rusak. Buat pakdhe2 kuwi sog neh nek pit2an ra ngawur yo pak”.
Jika dialihbahasakan artinya: Korban rombangan gowes menerobos lampu merah. TKP perempatan Bakulan ke timur. Kasihan pengendara motor sampai masuk ke sawah beserta anak istrinya. Untung tidak apa-apa, motor juga tidak banget rusak. Buat goweser besok lagi kalau bersepeda jangan ngawur ya.
Ya, meski kini tren bersepeda tengah menjamur di Yogyakarta, berkendaralah dengan bijak agar tidak merugikan orang lain dan hormatilah aktivitas pengguna jalan lainnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.