Djawanews.com – Sebagaimana kita ketahui, tes deteksi corona yang saat ini umum digunakan di Indonesia adalah rapid test dan swab test, namun rencananya Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta akan merencanakan perubahan model pengetesan.
Dilansir dari Harian Jogja, (6/7), Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan untuk penanganan penyebaran corona akan terus dilakukan dengan berbagai pencegahan. Sosialisasi tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19, juga akan dilakukan dibarengi oleh penelusuran dan screening.
Selain melakukan pencegahan, Dewi juga mewacanakan perubahan model tes. Rencananya, rapid test hanya dilakukan untuk proses screening.
Atas skema baru tersebut membuat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan warga yang kontak dengan pasien positif akan langsung tes swab.
Hal tersebut dilakukan, menurut Dewi lantaran hasil dari rapid test tingkat akurasinya dinilai masih kurang.
“Sejak awal memang rapid test bukan jadi acuan utama, karena penetapan kasus positif harus melalui uji specimen melalui tes swab. Jadi, kami rencananya langsung lakukan swab bagi warga yang masuk PDP, hasil tracing pasien positif atau untuk tenaga kesehatan,” terangnya.
Apakah tes deteksi corona di Gunungkidul dapat maksimal menekan angka penambahan pasien Covid-19? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.