Djawanews.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gandung Pardiman, mendesak agar pembahasan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) tidak hanya ditunda, melainkan dihapus dari program legislasi nasional (Prolegnas) 2020. Menurutnya, hal tersebut dianggap tidak memiliki urgensi untuk dibahas.
Gandung mengatakan, hal tersebut diperlukan untuk menekan terjadinya polemik berkelanjutan. Dia juga meminta kepada semua pihak agar bisa menahan diri. Menurutnya, Pancasila adalah kemampuan untuk bisa dapat mengendalikan diri.
“Siapa pun yang tidak bisa menahan diri, jangan bicara pancasilais,” ungkap Gandung setelah melakukan deklarasi Gepako (Gerakan Pasukan Anti Komunis) di Imogiri, Bantul, Minggu (28/06/2020). Gandung Pardiman berstatus sebagai panglima di Gepako.
Azman Latif, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah final. Azman menolak RUU HIP karena di dalamnya RUU tersebut, menurut Azman, dijelaskan bahwa Pancasila bisa berubah menjadi Trisila dan Ekasila. Menurutnya, pada 1 Juni Soekarno memberikan pidato soal ideologi tersebut hanya berbicara Pancasila.
“Artinya itu adalah opsi. Jangan diterjemahkan diperas. Itu yang sangat salah. Dan itu betul-betul menyalahi sejarah kita,” ungkap Azman.
Untuk mendapatkan berita terkini lain, ikuti terus berita hari ini.