Djawanews.com – Zonasi diterapkan di kawasan Malioboro. Hal tersebut membagi Malioboro menjadi lima zona dengan kapasitas maksimal 500 pengunjung. Jumlah pengunjung dapat dipantau dari aplikasi di ponsel petugas. Guna memudahkan petugas, Ekwanto, Kepala UPT Malioboro, meminta pengunjung untuk mengunduh aplikasi QR Code Scanner. Pengunjung juga harus melakukan scan QR Code setiap memasuki zona di Malioboro.
“Nanti akan dibantu oleh petugas, tetapi memang idealnya sudah punya aplikasinya, jadi lebih mudah. Setiap zona juga pengunjung harus cek suhu tubuh. Kalau lebih dari 37,3° Celsius tidak boleh masuk. Kadang ada yang karena kelelahan, suhu tubuhnya tinggi, nanti kita minta istirahat dulu 10 sampai 15 menit, kita cek lagi, biasanya turun,” jelas Ekwanto, Kamis (02/07/2020).
Ekwanto meminta para pengunjung untuk menaati sistem baru yang diterapkan di Malioboro. Selain harus mencuci tangan serta mengenakan masker, arus pengunjung juga diatur.
“Sampai saat ini belum pernah sampai melebihi kapasitas. Pengunjung di bawah 500 dalam satu zona. Yang paling banyak dikunjungi, zona satu, dua, dan lima. Harapannya pengunjung juga menaati protokol yang ada,” ungkapnya.
Salah satu pengunjung Malioboro, Amanda (26), mengatakan bahwa dirinya datang ke Malioboro untuk melepas penat dan merasakan new normal di Malioboro. Ia juga telah mencoba scan QR Code di Malioboro.
“Tadi sudah mencoba scan QR Code, mudah dan sederhana. Tadi langsung masuk ke WhatsApp, lalu kirim pesan, klik website dan langsung terhubung. Mudah dipahami sih,” ungkapnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.