Djawanews.com – Pandemi Covid-19 membuat banyak orang mengalami penurunan pendapatan, namun hal tersebut tidak membuat Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dinilai tidak melakukan penyesuaian biaya SPP. Atas dasar itu Mahasiswa UII menolak membayar SPP.
Kendati demikian terdapat pemberian keringanan yang dilakukan oleh pihak kampus, namun hal tersebut dinilai tidak logis dan setengah hati lantaran banyak syarat yang menyulitkan, berbelit dan, tidak jelas patokannya.
Berdasarkan survei aliansi mahasiswa yang tergabung dalam UII Bergerak, menyatakan jika sebagian besar keberata dan menolak membayarkan SPP.
Dilansir dari Harian Jogja, Humas UII Bergerak, Latifah menjelaskan survey yang dilakukan pada 6-25 Juni. Survey dilakukan terhadap 710 mahasiswa, dan sebesar 88,3% responden menyebutkan jika orang tuanya mengalami penurunan pendapatan selama pandemi covid-19.
Atas dasar hal tersebut, Latifah menyatakan jika surver mengingikasikan adanya faktor mahasiswa keberatan dalam membayar SPP.
Latifah berpendapat jika sudah semestinya UII memberi pemotongan bahkan pembebasan SPP kepada para mahasiswa. Hal tersebut didasari karena di masa pandemi, banyak fasilitas yang tidak digunakan oleh mahasiswa.
Latifah memberikan contoh berbagai fasilitas yang tidak digunakan mahasiswa selama masa pandemi, seperti listrik untuk AC dan lampu yang tidak digunakan karena sekarang semua perkuliahan dilakukan secara daring dan jarak jauh.
Lantas bagaimana dengan tanggapan pihak kampus? Simak perkembangan keberatan mahaswa UII dalam pembayaran SPP, hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.