Djawanews.com – Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat Yogyakarta, namun juga demam berdarah (DBD). Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja memberi imbauan pada masyarakat agar memperhatikan lingkungan di sekitarnya terbebas dari sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, menjelaskan mengenai tingkat serangan DBD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Dulu Kota Jogja ganti-gantian dengan Sleman (urutan DBD). Tahun ini Kota Jogja menempati urutan empat. Soal infeksi ganda DBD dan covid-19, pasien meninggal kan memang belum semua sempat dilakukan swab, untuk yang pasien PDP covid-19 ya,” jelas Endang, Senin (22/06/2020).
Endang melanjutkan, angka DBD di Kota Jogja mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Angka kasus DBD tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Tahun ini berada di angka 239 per 12 Juni. Masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan protokol pencegahan penularan DBD di samping protokol covid-19,” tambah Endang. Informasi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di berita hari ini.