Djawanews.com – Terkait logistik pasien orang tanpa gejala (OTG) Yogyakarta di shelter rusunawa Bener, Kecamatan Tegalrejo, Pemkot Yogyakarta telah membuat sebuah skema penyaluran. Agus Sudrajat, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Yogyakarta, mengatakan bahwa kebutuhan pasien akan dipenuhi oleh dapur umum di Posko Tagana.
Menurut Agus, terbatasnya lahan adalah alasan dapur umum tak dibangun di sekitar shelter. Ia melanjutkan, kegiatan masak-memasak membutuhkan area khusus supaya tak terganggu aktivitas yang lain. Terkait pemusatan di Posko Tagana, terang Agus, dilakukan supaya bisa menyuplai logistik untuk OTG yang ada di shelter-shelter wilayah.
"Jadi, di masyarakat itu bila nanti ada yang membutuhkan, seperti di Pandeyan kemarin, bisa disuplai juga dari dapur umum ini," terang Agus, Minggu (20/09/2020).
Agus mengatakan bahwa para OTG yang menjalani isolasi di shelter akan mendapatkan jatah makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Dinsos menganggarkan sekitar Rp20 ribu dari BPBD untuk biaya sekali makan.
"Sebetulnya kita tinggal menghitung pasiennya, setiap orang saya hitung anggarannya Rp20 ribu, namun sebetulnya kita juga harus kita menghitung untuk kebutuhan kalori tinggi proteinnya," jelas Agus.
"Nanti kita minta teman kesehatan menyiapkan ahli gizi untuk melihat menu-menunya, meski di Tagana sudah ada menu yang tinggi protein. Tapi, kebutuhan khusus ya kita siapkan, misal ada bayi, lansia, atau orang yang alergi makanan tertentu," tambahnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.