Djawanews.com – Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tengah menyiapkan skenario mitigasi Merapi. Meskipun demikian gunung api paling aktif di Jawa tersebut masih berstatus waspada.
“Pemkab tetap menyiapkan skenario mitigasi bencana erupsi Merapi,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman Shavitri Nurmala Dewi, dilansir dari Harian Jogja, Rabu (9/7).
Namun demikian, kini Pemkab masih fokus pada upaya-upaya pencegahan dan penyebaran bencana non alam, yaitu Covid-19. Skenario mitigasi bencana erupsi Merapi juga tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Pemkab.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo menegaskan jika selama masa pandemi Corona penanganan bencana Merapi juga harus tetap memerhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.
“Prinsipnya mitigasi bencana Merapi tetap sama seperti antisipasi bencana gunung Merapi selama ini. Hanya ditambah penerapan secara ketat protokol kesehatan,” ujar Joko.
Joko menerangkan, dalam penanganan pengungsi nantinya, baik warga maupun petugas yang melakukan evakuasi tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Prinsip ‘cita mas jajar’ atau cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker dalam melakukan penanggulangan bencana erupsi Merapi tetap dilakukan,” ujar Joko.
Lantas bagaimana kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam melakukan mitigasi Merapi? Simak selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.