Djawanews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Sleman membenarkan info potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa. Agus Riyanto, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Sleman, mengatakan bahwa ancaman tersebut sangat nyata.
Ia mengatakan, skenario terburuknya, jika terjadi gempa bersamaan di dua segmen megathrust di selatan Jawa bagian barat dan selatan Jawa bagian timur maka potensi tsunami berketinggian maksimal 20 meter dan sampai di pantai kurang lebih 20 menit kemudian.
"Mekanisme skenario tsunami yang dimodelkan ini serupa dengan kejadian di Aceh 2004 silam," ungkap Agus, Rabu (30/09/2020).
Oleh sebab itu, lanjutnya, dataran di pantai pada ketinggian di atas 20 meter diperkirakan lebih aman.
"Hasil pemodelan ini dapat pula dijadikan acuan bahwa lahan di pantai yang berada pada ketinggian di atas 20 meter relatif lebih aman dari ancaman bahaya Tsunami," jelasnya.
Sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta ia sebut memiliki potensi terdampak tsunami, yaitu Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo. Terkait dengan hal tersebut, Agus meminta Pemerintah DIY dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.