Djawanews.com – Setidaknya ada 13 Pemimpin Anak Cabang (PAC) Gerindra Gunungkidul yang tak mematuhi instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Mereka merasa dibohongi dan enggan memberi dukungan kepada Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto.
Padahal, dilansir dari Harian Jogja, Surat Keputusan DPP Gerindra memutuskan untuk mendukung pasangan Sutrisna -Mahmud. Namun 13 PAC Gunungkidul akan memberikan dukungannya kepada Sunaryanto-Heri Susanto. Deklarasi pernyataan dukungan kepada pilihan mereka sendiri juga sudah dilakukan, dimpimpin oleh mantan Ketua DPC Gerindra Gunungkidul, Ngadiyono.
"Kami siap dijatuhi sanksi oleh DPP atas keputusan yang diambil untuk mendukung calon lain," kata Ngadiyono usai deklarasi di Dusun Kwarasan Wetan, Kedungkeris, Nglipar, Gunungkidul Senin (7/9).
Ia menilai, mereka yang membelot merasa dibohongi karena sejak awal seluruh PAC sepakat mendukung pasangan Suanryanto-Heri. Namun dalam praktiknya rekomendasi yang turun justru berbeda dari usulan PAC.
Meski beda pendapat dengan DPP, Ngadiyono memastikan semua kader dan pengurus PAC masih memiliki jiwa Gerindra.
"Untuk yang mendukung Sunaryanto-Heri ada 13 PAC. Sedangkan yang tidak hadir ada lima di antaranya PAC Wonosari, Playen, Girisubo dan Gedangsari," katanya lagi.
Belum jelas apakah DPP Gerindra akan menjatuhi sanksi terhadap 13 PAC yang membelot. Namun Wakil Ketua DPC Gerindra Gunungkidul, Bambang Adi Waluyo, menanggapi masalah itu dengan santai.
Untuk memantau perkembangan Pilkada Gunungkidul 2020, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.