Djawanews.com – Beberapa waktu lalu Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajukan sumbu filosofi dan seluruh atribut kebudayaan DIY sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO. Berkas administrasi juga telah dikirim ke pemerintah pusat. Akan tetapi, Pemerintah DIY ternyata harus bersaing dengan Pemerintah Bogor untuk menyandang gelar tersebut.
"Kemarin itu sempat ada dua pilihan. Apakah kami di DIY ini atau Kebun Raya Bogor," ungkap Aris Eko Nugroho, Paniradya Pati Keistimewaan pemerintah DIY, Selasa (13/10/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Ia menjelaskan, berkas yang diajukan dikembalikan lagi. Pemerintah DIY harus melengkapi dokumen lain, seperti info mengenai tanggat waktu, mengenai adanya pengelola atau tidak, dan skema pengelolaan.
"Hanya persiapan itu saja. Berkas administrasi sudah dikirim. Kemarin dikembalikan lagi, kami disupervisi oleh pemerintah pusat, disuruh melengkapi. Ya itu kami lakukan karena kami tidak ingin gagal," lanjutnya.
Sebelum ini, tambah Aris, DKI Jakarta mengajukan kawasan Kota Tua sebagai cagar budaya. Akan tetapi hal tersebut gagal.
"Tapi itu kan gagal, ya kami tidak ingin apa yang sudah disiapkan Dinas Kebudayaan akhirnya gagal," tandas Aris.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus rubrik berita hari ini di Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.