Djawanews.com – Sampai hari ini, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta belum memutuskan apakah pembelajaran tatap muka di DIY akan dilaksanakan sepenuhnya atau tidak. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan, mayoritas responden memilih pembelajaran tatap muka kembali diadakan meski pandemi belum surut.
“Survei yang dilakukan Dinas Pendidikan kita, 54 persen menghendaki pembelajaran tatap muka, dan 46 persen tidak menghendaki tatap muka,” jelas Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, di Yogyakarta, Senin (27/7/2020).
Ia juga mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa siswa SD negeri kesulitan mengakses jaringan pembelajaran online atau daring. Hal yang sama juga terjadi pada siswa tingkat SMP, terutama swasta.
Heroe mengaku bahwa pihaknya sudah mulai memikirkan solusi dari masalah pembelajaran daring tersebut. Meski ia sendiri mengakui bahwa pembelajaran siswa hingga hari ini masih dilakukan via daring.
“Kita mencoba mengatasi masalah kesulitan akses ini dengan model guru berkunjung. Ini kita siapkan. Untuk mengatasi masalah kita akan tambah guru berkunjung,” jelas Heroe.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka pelu memiliki beberapa pembelajaran. Salah satu yang perlu adalah adanya pernyataan tertulis dari orang tua atau wali yang menyatakan kesediannya untuk anak atau siswa yang diwakili melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi.
Selain dari pihak siswa, dari pihak sekolah pun harus menyatakan kesiapannya jika harus melakukan pembelajaran tatap muka.
“Ada wifi gratis di wilayah kota (Yogyakarta), tapi memang belum menjangkau semua wilayah tempat tinggal siswa,” katanya lagi.
Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan pemerintah saat ini memang belum memutuskan membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di sekola. Jika ada yang nekat buka, pihak sekolah harus mendapat rekomendasi untuk menerima tamu.