Djawanews.com – Mantan anggota DPRD Gunungkidul hampir dikeroyok warga gara-gara mengambil pisang tanpa membayar. Pelaku yang berinisial AR merupakan anggota DPRD periode 2009-2014.
AR nyaris dikeroyok massa di Pasar Argosari, Wonosari, pada Minggu (23/08/2020) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Peristiwa tersebut terjadi lantaran AR membawa sesisir pisang milik pedagang di pasar tersebut.
Dilansir dari Pidjar, seorang pedagang pisang bernama Tris, warga Baleharjo, mengatakan bahwa ia mengenal AR yang pada dasarnya sering mengambil pisang kepok dagangannya. AR sendiri kerap mengambil pisang dengan mengaku sudah minta izin kepada Mbah Tris. Padahal harga pisang tersebut satu sisirnya dibaderol dengan harga Rp20.000,- per sisir.
“Bilang sama tenaga saya, katanya sudah nembung (meminta izin), per ambil ya satu atau dua sisir,” kata Mbah Tris, Senin (24/08/2020).
Karyawan Mbah Tris sendiri awalnya menaruh curiga. Ia bercerita kepada Mbah Tris bahwa ada seorang pria tak dikenal yang mengambil pisang tanpa membayar.
“Saya kan gak merasa memberi izin siapapun mengambil pisang tanpa membayar entah itu sanak saudara saya,” kata Mbah Tris.
Ia juga mengungkapkan bahwa AR hampir dihajar massa penghuni pasar. Untungnya petugas jaga pasar mampu mengamankan AR secepat mungkin.
“Tenaga saya kan akhirnya bilang kalau saya tidak kenal, kemudian tetangga-tetangga los datang, hampir saja dimassa,” katanya.
Mbah Tris juga mengatakan bahwa belakangan ini banyak pedagang kehilangan barang di lapaknya, tak hanya pisang namun juga bahan pokok.
“Sudah sebulan ini sering sekali kehilangan, di depan saya itu los sembako Minggu lalu kehilangan dua karton minyak, tapi juga tidak diketahui siapa pelakunya,” jelas Mbah Tris.
Kanit Reskrim Polsek Wonosari, Iptu Sofyan Susanto, membenarkan kabar tersebut. Namun, pihak korban tak melaporkan mantan Anggota DPRD Gunungkidul secara resmi, sehingga polisi mengambil langkah mediasi antar kedua belah pihak.