Djawanews.com – Semenjak pandemi Covid-19, tren bersepeda kembali muncul di kalangan masyarakat Jogja. Hal ini menyebabkan ramainya para pegoes yang memenuhi jalan raya. Sayangnya tren tersebut tak dibarengi dengan keselamatan dan etika bersepeda.
Adanya fenomena ini kemudian mencuri perhatian Polres Bantul. Karena beberapa waktu terakhir telah terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil dan sepeda. Untuk menghindari munculnya korban, Polres Bantul telah mengidentifikasi jalur yang kurang aman bagi pesepeda.
Pegowes Harus Utamakan Keselamatan
Kanit Laka Polres Bantul Ipda Maryana menyebutkan beberapa jalan di kawasan Bantul yang harus diwaspadai para pesepeda. Jalur yang sebaiknya dihindari secara umum berada di dekat kampus, dekat pusat keramaian, dan jalan menuju objek wisata.
“Selain di Jalan Parangtritis, ada Jalan Samas, Jalan Srandakan, depan UMY, dan Jalan Janti yang rawan bagi pesepeda. Kami ada rencana identifikasi ke perkumpulan sepeda terkait dengan etika bersepeda,” jelas Ipda Maryana pada Kamis (25/6/2020) lalu.
Ia mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir suda ada korban kecelakaan sepeda sebanyak 29 orang.
“Sudah 29 orang yang jadi korban dalam tiga bulan terakhir. Memang sekarang lagi musimnya pegowes, oleh karena itu kami minta kepada pegowes untuk lebih berhati-hati dan mengedepankan etika bersepeda,” ujar Maryana.
Dari total 29 orang pegowes yang terlibat di jalan raya, lima orang tewas, enam tak terluka, dan 18 sisanya mengalami luka ringan. Maryana menilai bahwa kecelakaan terjadi karena para pesepeda mengabaikan keselamatan dan etika saat berkendara di jalan raya.