Djawanews.com – Covid-19 tak hanya berpengaruh pada ekonomi saja, imbasnya juga dirasakan dari segi sosial. Misalnya masalah terjadi di Dusun Karakan RT 01/RW 12, Desa Sidomoyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pasalnya, ratusan warga di Dusun Karakan itu mengalami perlakuan diskriminasi dan pengucilan oleh warga lainnya. Penanggung-jawab (Pj) Dukuh Karakan, Wisnu Hardono, menjelaskan bahwa pengucilan ini terjadi karena kabar adanya Covid-19 di dusun tersebut yang jadi vira di media sosial.
“Banyak warga yang dirumahkan, sopir tak boleh bekerja, dan beberapa warga tak boleh berangkat ke kantor oleh atasannya,” kata Wisnu yang dikutip Djawanews dari CNN Indonesia, Minggu (5/7).
Tak sampai situ saja, Wisnu mengatakan bahwa makanan yang dijual oleh warganya tak laku. Berlaku juga sebaliknya, pembeli yang berasal dari desa tersebut ditolak oleh toko yang ada di sekitar Dusun Karakan.
Wisnu menjelaskan kronologi permasalahan tersebut. Bermula pada 25 Juni 2020, salah satu warga yang mengontrak di dusun tersebut dinyatakan terinfeksi Covid-19. Oleh karenanya, tetangga yang berada dalam radius 25 meter dari rumah pengidap harus menjalani rapid test.
Diduga ada salah satu warga di luar Dusun Karakan yang membagikan kabar tersebut melalui media sosial, dan itu berimbas pada munculnya kabar negatif. Semua warga dusun yang jumlahnya ada 600 orang jadi terdampak.
Sedangkan dari hasil rapid test diketahui bahwa ada 10 orang yang reaktif, jadi harus menjalani tes swab. Untungnya, pada 3 Juli lalu Kepala Puskesmas Godean I menyatakan bahwa semua warga negatif.
Meski sempat mendapat perlakuan tak mengenakkan gara-gara Covid-19, setelah terbukti negatif warga mulai bisa beraktivitas kembali. Mereka juga dibekali dengan surat Covid-19 dari Puskesmas.