Djawanews.com – Setelah Geopark Kaldera Toba diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), kini giliran Sumbu Imajiner Jogja yang siap diakui sebagai warisan budaya dunia. Informasi ini diungkapkan oleh Dewan Kebudayaan DI Yogyakarta.
“Kalau tidak ada halangan, tahun 2020 ini bisa disidangkan [Sumbu Imajiner]. Tahun lalu yang disidangkan Sawah Lunto jadi warisan budaya dunia,” ungkap Kepala Dewan Kebudayaan DIY, Djoko Dwiyanto saat berada di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (11/08/2020).
Ia mengatakan bahwa Gubernur DIY telah meminta tujuh anggota Dewan Kebudayaan agar ikut merumuskan kebijakan kerjasama dengan UNESCO. Dengan begitu usulan DIY agar Sumbu Imajiner jadi warisan dunia bisa terlaksana. Karena Yogyakarta telah mengusulkan ke UNESCO sejak 2019 lalu.
Sementara Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridho Mardowo Keraton Yogyakarta, KPH Notonegoro mengatakan bahwa Dewan Kebudayaan dan Keraton saat ini sedang melengkapi segala persyaratan yang diminta oleh pihak UNESCO.
Keraton Jogja juga ikut membantu merealisasikan hal ini karena Sumbu Imajiner tersebut jadi bagian tak terpisahkan dari Keraton Yogyakarta.
“Memang ada persyataran yg mungkin non teknis lebih administratif yang harus kita penuhi,” kata KPH Notonegoro yang dikutip dari Suara.
Ia menambahkan, sebelum adanya usulan ini, UNESCO sudah memberikan rincian syarat yang diperlukan. Salah satunya adalah terkait kebijakan pemerintah ke depan jika sudah ditetapkan sebagai warisan budaya.
Hal itu diperlukan UNESCO agar mereka yakin bahwa Sumbu Imajiner Jogja tidak hanya jadi bagian masa lampau saja. Namun sampai saat ini masih jadi bagian dari Yogyakarta dan terus bekesinambungan.