Djawanews.com – Selain mengimbau warga agar menggunakan wadah ramah lingkungan saat proses pembagian daging kurban, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta juga mewanti-wanti panitia hewan kurban agar tidak mencuci jeroan hewan di sungai.
Setidaknya ada dua alasan mengapa DLH Yogyakarta mengeluarkan anjuran tersebut, selain meningkatkan potensi pencemaran lingkungan, kandungan bakteri e-coli di seluruh sungai di Kota Yogyakarta saat ini juga semakin tinggi.
“Kandungan bakteri e-coli di sungai sudah lebih dari 10 kali lipat di atas ambang batas. Sehingga penggunaan air sungai untuk mencuci jeroan juga tidak baik. Sungai pun akan semakin tercemar,” kata Kepala DLH Yogyakarta, Suyana dikutip dari Antara.
Sebelumnya, DLH Yogyakarta juga mengimbau warga untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berpotensi mencemari lingkungan saat proses pembagian daging kurban. Sebagai gantinya, DLH Yogyakarta menyarankan warga menggunakan wadah alternatif seperti besek atau wadah dari anyaman bambu, daun jati, daun pisang, maupun wadah pribadi yang dibawa dari rumah.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.