Djawanews.com – Ratusan buruh garmen di Semarang, Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (28/7/2020).
Mereka meminta perlindungan kedapa Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo karena perusahaan belum membayarkan gaji dan pesangin terhadap karyawan di rumahkan akibat pandemi virus corona (Covid-19).
“300-500 karyawan lebih buruh yang dirumahkan lebih dari dua bulan, perusahaan tidak mau memberikan gaji, tidak memberikan pesangon, atau bisa dibilang kita digantung tanpa kejelasan,” kata Koordinator aksi Suyono, melansir Kompas.
Suyono menuturkan, perusahaan tempatnya bekerja berniat memindahkan operasional pabrik dari kawasan Industri Tanjung Emas Kota Semarang ke daerah Bawen, Kabupaten Semarang.
“Terus terang kami keberatan dengan keputusan itu. Kami kecewa perusahaan ingkar janji. Kami meminta kalu memang kami dimutasi ke Bawen, upah kami harus ngikut UMR Kota Semarang,” terang Suyono.
Akan tetapi, sayangnya tidak mewujudkan permohonan para buruh, perusahaan malah merumahkan mereka dengan dalih terdampak virus corona.
“Kita itu tidak jelas statusnya. Perusahaan juga tidak mau memecat kita, dan hanya menawarkan tali asih yang tidak seberapa. Kita digantung statusnya, tapi tidak diberi pesangon,” tandas Suyono.
Sementara itu, salah satu buruh yang ikut dalam aksi tersebut, Suparni mengaku kecewa dengan sikap perusahaan yang terkesan tidak menghargai pengabdiannya setelah bekerja selama belasan tahun.
“Saya dapat tali asih hanya Rp 4,5 juta saja padahal sudah bekerja selama 17 tahun di sana. Yang diberikan tidak sesuai yang dijanjikan,” ucap Suparni.