Djawanews.com – Selama lima tahun terakhir, SMP PGRI Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, sulit mendapatkan siswa baru ketika pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Biasanya, SMP ini mendapatkan siswa setelah PPDB di SMPN ditutup dan menjelang dimulainya tahun ajaran baru.
“Sampai (saat) ini belum ada mendaftar. Kalau ada tanya (tentang sekolah) sudah ada, komunikasi resmi tertulis belum. Ini terjadi sejak lima tahun terakhir,” jelas Harry Susilo, kepala sekolah SMP PGRI Jekulo, di kantornya, Kudus, Senin (06/07/2020).
Harry mengaku bahwa dirinya telah dan tetap melakukan sosialisasi terkait penerimaan siswa baru tersebut.
“Saya tetap sosialiasi dengan sekolah lain dengan alumni, termasuk (dengan) siswa saya (yang) naik kelas delapan dan kelas sembilan,” sambungnya.
PPDB di SMP PGRI Jekulo dibuka sejak Maret 2020. Hal tersebut, menurut Harry, dilakukan untuk menjaring calon siswa lebih awal.
“Ini PPDB resminya (SMP di Kudus 22—27 Juni 2020) sesuai jadwal. Kami sudah mulai (pendaftaran) sejak ujian nasional Maret atau April kita sudah sosialisasi ke teman-teman SD dan lainnya,” jelas Harry.
Menurut Harry, kelangkaan murid di sekolahnya tersebut bukan disebabkan oleh sistem zonasi.
“Kalau (karena zonasi) tidak, dari lingkungan kebiasaan seperti itu. Kami dapat siswa itu biasanya di akhir pendaftaran menjelang masuk. Biasanya itu pas tanggal 13 Juli 2020 baru ada siswa yang daftar,” tambahnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.