Djawanews.com – Bisnis bus pariwisata merupakan salah satu unit usaha yang paling merasakan imbas pandemi Covid-19. Dibandingkan pelaku usaha bus untuk angkutan umum seperti Antarkota Antarprovinsi (AKAP) atau Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) reguler, usaha penyewaan bus pariwisata paling terpukul akibat pandemi.
Menyiasati kondisi terpuruk itu, Mata Trans, PO pariwisata dari Solo membuat inovasi dengan menyulap unit bus mereka menjadi kafe kopi berjalan yang diberi nama Transbuck.
“Transbuck merupakan inovasi di tengah pandemi Covid yang berdampak pada perusahaan kami yang empat bulan tidak ada pergerakan armada,” kata tim marketing Mata Trans, Andhika Nahar dikutip dari Kompas.
“Konsep kafe berjalan ini menggunakan bus Jetbus 3+ HDD dari karoseri Adiputro dan menggunakan sasis Mercedes Benz OH 1626 L. Agar suasana kafe semakin terasa, bus yang awalnya bisa memuat 50 orang, diubah menjadi hanya untuk 28 penumpang saja,” lanjutnya menambahkan.
“Konfigurasi di kabinnya, ada tujuh meja, satu meja untuk 4 orang. Jadi total bisa untuk 28 orang. Kemudian untuk bisa naik juga harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah dibuat,” ucap Andhika.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.