Djawanews.com – Seorang pria, Teguh Rahayu (49), warga Grogolan, Kelurahan Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berhasil merampungkan pembuatan sepeda kayu. Sepeda tersebut adalah karya keempatnya.
Sepeda kayu kali ini berbentuk sepeda kebo—sepeda klasik zaman penjajahan. Teguh mengatakan bahwa proses pembuatan sepeda kayu kali ini merupakan yang paling lama.
“Ini memakan waktu produksi sekitar satu bulan,” ungkap Teguh, Selasa (11/08/2020).
Dalam pembuatan sepeda keempat ini, ia melanjutkan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi, seperti tingkat kerumitan.
“Pembuatan dalangan sepeda dan rodanya itu cukup sulit,” lanjutnya.
Selain itu, pengadaan sparepart adalah masalah yang lebih membuatnya susah.
“Tapi utamanya, saya lebih terkendala di pembelian sparepart-nya,” tambah Teguh.
Saat ini sepeda sedang digandrungi oleh masyarakat sehingga harga sparepart sepeda juga ikut naik.
“Saya beli sparepart-nya di Pasar Klitikan, kalau ditotal, saya habis Rp1 jutaan untuk pembuatan sepeda ini,” jelasnya.
Bahan baku kayu, menurutnya, tidak jadi kendala karena di sekitar rumahnya ada banyak limbah kayu yang bisa dimanfaatkan.
“Kayunya macem-macem, ada jati, mahoni, pokoknya yang ada di sekitar rumah dan bisa dimanfaatkan,” terangnya.
Membicarakan harga atas sepeda kayu kebo tersebut, Teguh mematok harga di atas Rp5 juta. Pernah ada yang menawar, namun belum dilepas.
“Kalau ditawar sudah ada, tapi belum deal,” katanya, “kemarin yang menawar paling tinggi Rp4 juta, tapi saya belum melepasnya,” terang Teguh.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.