Djawanews.com – Satpol PP berhasil mengungkap praktik prostitusi online Banjarnegara yang melibatkan pelajar SMA. Dalam penggerebegan itu petugas mengamankan total 16 orang yang meliputi 12 orang yang terlibat langsung, sedangkan 3 orang di antaranya masih di bawah umur dan aktif sebagai pelajar di salah satu SMA di Banjarnegara.
Penggerebegan prostitusi online yang melibatkan siswi SMA di Banjarnegara, Jawa Tengah bermula dari aduan masyarakat lantaran mencurigai adanya indekos di daerah perkotaan. Masyarakat sekitar curiga bahwa indekos tersebut kerap digunakan sebagai tempat asusila.
“Operasi yang kami laksanakan berdasarkan laporan masyarakat yang resah dengan salah satu rumah kos di daerah perkotaan. Setelah kami cek, dan penghuni dimintai keterangan, kami mendapati tempat tersebut digunakan untuk prostitusi,” terang Kepala Satpol PP Banjarnegara Esti Widodo.
Esti juga mengakui bahwa penghuni kos yang terlibat prostitusi itu ada yang di bawah umur, jumlahnya 3 anak. Masing-masing ada yang kelas 2 SMA dan ada yang kelas 3 SMA. Selain itu ada pula yang berperan sebagai ‘mami’ atau mucikarinya.
Layanan esek-esek tersebut ditawarkan secara online lewat sosial media. Dari keterangan awal pelaku yang terlibat, transaksi dilakukan lewat perantara.
“Transaksinya melalui perantara, saat ini ada dua orang perantara yang kami amankan. Mereka yang mencarikan tamu melalui media sosial,” ungkap Esti.
Saat ini, petugas sedang mendalami kasus prostitusi online Banjarnegara yang melibatkan 3 siswi SMA. Satpol PP juga akan menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Unit PPA dalam penyelidikan mereka.