Djawanews.com – Seorang pria kelahiran 13 Mei 1975 yang bertempat tinggal di Karanganyar, Jawa Tengah memiliki nama unik, yaitu Dua Malam Sehari. Nama tersebut diberikan oleh almarhum ayah karena Hari, sapaan akrabnya, tak kunjung lahir dan sang ibu menahan sakit selama satu hari dua malam.
Orang tua Hari telah meninggal, namun nama tersebut akan selalu menjadi pengingatnya. Menurut Hari, namanya tak memiliki arti khusus, namun selalu mengingatkannya pada perjuangan sang ibu. Hari adalah anak kelima dari enam bersaudara.
“Pada waktu itu keluarga khawatir, mencekam. Bayi di perut selama dua malam sehari belum lahir. Ketuban sudah pecah, khawatir oksigen semakin berkurang. Keluarga sudah duduk di sekitar ibu. Menunggu perjuangan ibu, kesakitan,” kenang Hari.
Hari ketika masih muda tak bisa menutupi rasa malu atas namanya, terutama ketika dia mengurus administrasi di semua instansi dan saat namanya disebut. Orang-orang yang mendengar namanya terkekeh dan mengejek.
“Saat TK itu belum paham. Waktu SD, setiap menerima buku kan nama dipanggil. Di SMP, SMA, atau saat mencari SIM, KTP. Muka saya selalu merah padam ketika nama saya dipanggil. Kan memanggilnya teriak-teriak atau pakai mikropon. Ada yang bully ke hal-hal seperti itu. Ya agak malu,” ungkap Hari.
Meski begitu, Hari tak akan mengganti nama pemberian orang tuanya. Dia mengaku sudah tidak lagi tersinggung dengan tatapan aneh dari orang-orang ketika mendengar namanya.
“Mereka tidak tahu nama ini. Ada bully apa pun belum pernah sekalipun menanggapi negatif atau marah. Apa pun itu doa. Saya tidak perlu menanggapi negatif atau berlebihan,” tandasnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.