Djawanews.com – Masyarakat di 13 dukuh di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggiatkan kegiatan ronda malam guna mengantisipasi erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi erupsi Merapi secara tiba-tiba, warga Jrakah dievakuasi ke Desa Karanggeneng, Boyolali Kota.
“Masyarakat Jrakah setiap terjadi bencana erupsi Merapi sudah melakukan komunikasi dengan masyarakat Karanggeneng, dan sekaligus pemerintahan setempat sebagai tempat pengungsiannya,” jelas Tumar, Kepala Desa Jrakah, di Boyolali, Jumat (10/07/2020).
Dia menambahkan, pengurus telah mendata kendaraan yang akan digunakan sebagai transportasi ketika dilakukan evakuasi warga ke daerah yang aman. Titik kumpul telah ditentukan dan kendaraan roda empat telah ditata di masing-masing RT. Manurutnya, warga telah memiliki pengalaman dari kejadian-kejadian erupsi sebelumnya.
“Kami juga sudah mendata jumlah hewan ternak sapi dan kambing milik warga, dan kendaraan evakuasi ternak sudah disiapkan oleh tim Siaga Desa (TSD) Jakrah,” tambahnya.
Tumar menjelaskan, jumlah penduduk Desa Jrakah adalah 4.430 jiwa, ternak sapi sebanyak 824 ekor, sedangkan kambing berjumlah 254 ekor. Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta yang diperoleh melalui Pemkab Boyolali, warga masih diizinkan untuk beraktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi, tetapi tetap waspada.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.