Djawanews.com – Selain membatasi jumlah jemaah salat Idul Adha, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah juga mewajibkan masjid dan musala yang menjadi lokasi pelaksanaan ibadah sekali setahun tersebut disemprot disinfektan.
Selain itu, jemaah salat Idul Adha pun diharapkan membawa sajadah dan peralatan salat secara mandiri.
“Jumlah jamaahnya harus dibatasi, serta mutlak menerapkan protokol kesehatan. Bahkan kalau masjid kita harapkan sebelumnya didisinfektan dulu. Tidak boleh ada karpet di situ, semua bawa sajadah sendiri. Dan diharapkan sudah siap wudhu, meskipun di tempat (masjid atau musala) ada (tempat) wudhu, cuci tangan, dan sebagainya itu,” kata Ketua MUI Jawa Tengah, Kiai Haji Ahmad Darodji dikutip dari Antara.
Tak hanya itu, MUI Jawa Tengah juga menyarankan pelaksanaan salat Idul Adha tidak diselenggarakan di lapangan.
“Kemungkinan yang diizinkan adalah masjid-masjid, bahkan kemungkinan membuka kesempatan pada musala-musala untuk menyelenggarakan karena orang ingin shalat (berjemaah). Insyaallah tidak disarankan di lapangan-lapangan karena itu akan sulit membuat protokol kesehatan maupun jaga jaraknya,” ungkap Kiai Haji Ahmad Darodji.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.