Djawanews.com—Menjelang penerapan New Normal, Wali Kota Salatiga Yuliyanto melakukan survei kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga. Namun karena Direktur RSUD Kota Salatiga Sri Pamuji Eko Sudarko belum ada di ruangannya, Yulianto langsung menduduki kursi sang direktur.
“Saya datang pukul 07.30, tapi Pak Direktur belum ada. Langsung saya duduki kursinya sambil menunggu,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Direktur RSUD datang sekitar pukul 07.45.
“Saya kira sebagai pimpinan yang merumuskan aturan, kita semua harus disiplin. Termasuk dalam waktu. Pak Direktur harus datang paling awal dan pulang paling akhir untuk memastikan semua pekerjaan berjalan baik,” tegasnya.
Yuliyanto mengaku ada usulan dari masyarakat untuk memperbarui tata cara pendaftaran. Terutama terkait dengan informasi mengenai keberadaan dokter dan jam praktik yang selalu update. Tujuannya agar mereka tidak menunggu terlalu lama saat membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Di sini artinya masyarakat meminta dokter yang berstatus PNS memprioritaskan pelayanan di rumah sakit pemerintah,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Kota Salatiga Sri Pamuji Eko Sudarko mengatakan, saat ini sedang menyiapkan layanan untuk masyarakat berbasis online.
“Sistemnya disebut Si-Ema atau E-Management. Nantinya masyarakat bisa mengakses untuk mengetahui berapa tempat tidur yang kosong, dokter, termasuk juga pendapatan rumah sakit,” ungkapnya.