Djawanews.com – Mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Merapi pada malam hari, warga di masing-masing RT di 13 dukuh di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggiatkan ronda malam. Ronda dilakukan sebagai bentuk mitigasi erupsi Gunung Merapi bagi daerah yang letaknya di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Selama 10 hari terakhir ini warga memang sering merasakan adanya lindu atau gempa bumi kecil, kemungkinan dampak aktivitas Gunung Merapi, tetapi mereka tetap bekerja seperti biasa di ladang,” jelas Tumar, Kepala Desa Jrakah, di Boyolali, Jumat (10/07/2020),
Tumar mengatakan, ketika Gunung Merapi masuk level dua atau waspada, pihaknya telah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal mitigasi Gunung Merapi.
Pihaknya menyosialisasi dan mengimbau para tokoh masyarakat dan pengurus RT serta RW di Desa Jrakah, untuk kemudian dilanjutkan pada masyarakatnya agar waspada karena rawan terjadi erupsi Gunung Merapi.
“Kami sudah meminta RT/RW mengimbau warga untuk melaksanakan jaga ronda malam, mengantisipasi masyarakat, untuk mempersiapkan diri dievakuasi jika ada erupsi Merapi,” kata Tumar.
Tumar menambahkan, Dusun di Desa Jrakah di Boyolali yang termasuk kawasan rawan bencana (KRB) III adalah Dukuh Sepi, Jarak, Kajor, Tosari, dan sebagian Dukuh Jrakah. Daerah-daerah tersebut berjarak sekitar 3,5 sampai 4 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.