Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menindak tegas kepala sekolah SMA/SMK/SLB Negeri yang kedapatan melakukan pungutan alias (pungli) pasca penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar saat mengecek proses verifikasi data di SMAN 4 dan 9 Bayumanik Kota Semarang, Selasa (7/7/2020).
Dari dua sekolah yang disambangi Ganjar, sebagian besar calon peserta didik sudah selesai dilakukan verfikasi dan validasi data.
“Mayoritas sudah selesai verifikasinya. Saya minta betul-betul diverifikasi dan kalau ada kecurangan langsung dicoret. Dan saya ingatkan kepada seluruh kepala sekolah agar tidak melakukan pungutan-pungutan liar kepada siswa baru,” tegas Ganjar.
Ganjar menyebut, sudah ada beberapa laporan tentang adanya pungutan oleh orang tua siswa.
Ganjar meminta agar sekolah tidak meminta pungutan kepada calon siswa, sebab orang tua yang tidak mampu akan merasakan keberatan.
“Sudah ada yang lapor dan langsung kami tindaklanjuti, mereka rata-rata mengelak pungutan,” ungkap Ganjar.
Akan tetapi, jika pengelola sekolah menghendaki adanya iuran, maka harus diadakan rapat antara komite sekolah dengan orang tua siswa. Dalam rapat itu, dibahas aturan main sekolah dan apa saja yang sudah dijamin oleh pemerintah.
“Kalu sudah ada kesepakatan, monggo. Tapi tidak boleh ada paksaan, iuran harus bersifat sukarela,” kata Ganjar.