Djawanews.com – Seorang santri, Muhammad Khoirul Rizal (14), warga Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, diserang sekelompok orang pada Minggu (05/07/2020) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, korban mengalami koma. Operasi menelan biaya Rp56 juta lebih. Ayah dari korban, Mujiono, yang berprofesi sebagai buruh bagunan kesulitan membiayai pengobatan sang anak.
“Selain kaget karena anak saya menjadi korban pengeroyokan, biaya pengobatan juga membuat saya kaget. Biaya perawatan per hari mencapai Rp2 juta,” ungkap Mujiono, Rabu (15/07/2020), dikutip dari SuaraJawatengah.id.
Sebelumnya, Mujiono ingin menggunakan BPJS, namun ditolak dengan alasan BPJS tidak bisa menanggung biaya pasien korban tindak kriminal. Ia pun mencari alternatif lain, namun masih belum cukup.
“Namun masih saja belum cukup meski sudah mencari-cari sumber biaya yang lain,” tambahnya.
Meski begitu, Mujiono bersyukur karena ada banyak orang yang membantunya. Selain para tetangga, warga Kota Semarang banyak yang memberikan bantuan melalui donasi di media sosial.
“Selain tetangga saya, banyak warga Kota Semarang yang sebenarnya belum saya kenal, namun ikut membantu,” terangnya.
Mujiono mengaku masih merasa jengkel karena anaknya diserang oleh sekelompok orang, namun dia tetap berlapang dada dan memafkan mereka.
“Ya walau masih jengkel, kami tidak dendam dan sudah memaafkan,” tandasnya.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.