Djawanews.com – Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan sekolah khusus untuk para petani tomat yang ada di kawasan Lereng Merbabu. Mereka (para petani) mendapatkan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
SLI sendiri ditujuan agar para petani memahami tentang perubahan ilmu cuaca dan juga iklim. Pelatian tersebut ditujukan untuk langkah antisipasi dari serangan hama dan juga gagal panen.
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Jogoyasan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang (3/8) tersebut mendapat sambutan antusias dari para petani. Kepala BMKG, Dwi Korita Karnawati berharap melalui kegiatan tersebut petani dapat mandiri.
“Iniah yang akan diajarkan dalam SLI, agar petani bisa mandiri, mahir menghadapi kekeringan terjadi,” jelas Korita dilansir dari Borobudurnews (5/8).
SLI tersebut diikuti oleh 27 petani Ngablak dan 3 PPL Dinas Pertanian Kabupaten Magelang. Metode pembelajaran adalah interaktif dan praktek lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu, Kepala Stasiun Iklim Kelas I Semarang Tuban Wiyoso mengaku jika Sekolah Lapangan Iklim Tanaman Tomat merupakan kerjasama BMKG dengan Pemerintah Kabupten Magelang dan Anggota DPR RI Komisi V Sujadi.
SLI tersebut merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan khususnya Pajale yang meluas ke hortikuktur melalui pengolahan iklim. Petani mampu melakukan adaptasi terhadap iklim ekstrim seperti banjir dan kekeringan.
Selain Sekolah Lapang Iklim, simak berita menarik dari daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.