Djawanews.com – Sejak pandemi, mainan seks atau sex toys jadi salah satu barang yang laku keras. Di China misalnya, salah satu pabrik sex toys Libo Technology yang berbasis di Shandong, mengungkapkan bahwa perusahaan mendapat pesanan mainan seks yang sangat banyak selama pandemi. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?
Membludaknya pesanan sex toys nampaknya terjadi pula di Indonesia. Hal itu terbukti dari adanya peredaran ratusan sex toys di Makassar. Kantor Bea Cukai Makassar bahkan telah menemukan 700 sex toys yang masuk ke wilayahnya.
Kepala Bea Cukai Makassar, Eva Arifah Aliyah, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang memantau peredaran alat bantu seks tersebut. Ia mengaku bahwa mainan erotis yang ditemukan ternyata akan dikirim ke alamat yang ada di Makassar.
Bea Cukai terus melakukan pemantauan untuk mencegah warga mengakses barang ilegal karena barang tersebut dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan perekenomian negara.
Eva menyebut, salah satu modus yang digunakan untuk memasukkan sex toys ke Pasar Makassar yakni dengan pengiriman skala kecil secara terus menerus. Bea Cukai Makassar telah menyita dan memusnahkan sejumlah sex toys.
“Yang sex toys ini sudah kita musnahkan. Yang kemarin kita sita banyak dan saya lupa jumlah persisnya,” kata Eva, Rabu (29/7/2020).
Kepala Seksi Humas Bea Cukai Makassar, Satria Yudhatama menjelaskan, barang yang sudah siap edar dan saat ini disita terdiri dari mainan sex jenis dildo dan vibrator. Ratusan paket tersebut dikirimkan via pos.
“Jadi ada sekitar 700 paket itu semua tegahan dari kantor pos. Prediksi kita itu beli secara online,” kata Satria.
Permintaan sex toys yang meroket memang terjadi sejak pandemi melanda berbagai negara di seluruh dunia, terlebih saat pemerintah menerapkan kebijakan lock down atau pembatasan aktivitas.