Djawanews.com – Langkah Indonesia hadapi Covid-19 mulai terlihat meski tak signifikan. Misalnya, Indonesia telah mempersiapkan rumah sakit darurat bagi pasien penderita virus corona Covid-19.
Rumah sakit darurat dipusatkan di Wisma Atlet Kemayoran, dan dikatakan siap berorasi pada Senin (23/3) sore ini. Rumah sakit tersebut diklaim mampu menampung 24 ribu orang. Di dalamnya juga telah disediakan sarana dan prasarana yang baik seperti ruang penanganan pasien, ventilator, alat pelindung diri (APD), dan sebagainya.
Langkah Indonesia Hadapi Covid-19 Belum Maksimal?
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar dilakukan rapid test secara massal. Presiden meminta kepada jajarannya agar memperbanyak persediaan alat tes yang nantinya akan dilakukan melalui sampel darah.
Rapid test sendiri telah dilakukan sejak hari Jumat (20/3) lalu. Upaya tersebut dimulai dari daerah yang dianggap paling rawan terinveksi Covid-19.
“Hari ini pemerintah telah mulai melakukan rapid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19 ataukah tidak. Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi COVID-19,” kata Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (20/3).
Selain itu, pemerintah Indonesia telah mendatangkan jutaan obat yang diyakini ampuh untuk melawan virus corona di beberapa negara. Obat yang dipesan yakni Avigan dan Chloroquine. Avigan rencananya akan dipesan sebanyak 2 juta sedangkan Chloroquine dipesan sebanyak 3 juta.
Dikutip dari Djawanews, Avigan adalah antivirus yang mengandung zat aktif Favipiravir. Obat ini dikembangkan oleh perusahaan Jepang, yakni Fujifilm Toyotama Chemical. Sedangkan Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk terapi pada pasien malaria. Anda dapat membaca keterangan tentang kedua obat tersebut dengan klik di sini.
Sayangnya langkah Indonesia hadapi Covid-19 dinilai baru sekadar penanganan, bukan pencegahan. Negara lain melakukan pencegahan dengan berbagai upaya. Malaysia misalnya, yang memberlakukan lockdown, Arab Saudi bahkan menangguhkan visa kunjungan ke negara tersebut. Masyarakat berharap agar Indonesia segera bergerak cepat untuk menangani ancaman keberlangsungan hidup manusia ini.