Djawanews.com – Pengembalian keris Pangeran Diponegoro oleh Belanda ke Indonesia mendapat berbagai respon di media sosial. Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut berkomentar. Melalui akun Twitter pribadinya, ia menyatakan keraguannya bahwa keris yang dikembalikan ke Indonesia bukan keris asli.
Fadli Zon Ungkap Perbedaan Keris
Sebagai seorang kolektor keris sekaligus Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), Fadli mengatakan yang dikembalikan ke Indonesia bukan keris Nogo Siluman. Melalui akun Twitter pribadinya ia mengatakan, kemungkinan keris Nogo Siluman masih tersimpan di Belanda.
“Keris yg dibawa kembali itu dhapurnya bukan Nogo Siluman. Dari dhapurnya Nogo Rojo tangguh era Mataram Sultan Agung. Ada 3 keris Diponegoro, kemungkinan yang 2 Nogo Siluman masih di Volkenkunde Museum. Saya pernah lihat Nogo Siluman lurus dan luk yg dibuat pada era sebelum PB III,” cuit Fadli Zon.
Daphur memang kerap jadi salah satu unsur yang digunakan untuk membedakan keris. Dhapur merupakan istilah bahasa Jawa yang dipakai untuk menyebut ragam bentuk atau tipe keris, sesuai dengan komposisi ricikan atau ornamental yang memberi ciri pembeda pada keris satu dan lainnya.
Fadli Zon juga menyebut bahwa Naga Raja memiliki kemiripan dengan Naga Sasra, bedanya ada di mahkota. Ia juga mengatakan bahwa Pangeran Diponegoro memiliki tiga keris, untuk keris Nogo Siluman Diponegoro masih berada di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.