Djawanews.com – Akhirnya keris Pangeran Diponegoro dikembalikan Belanda kepada Indonesia setelah 45 tahun disimpan dalam arsip mereka. Pengembalian dilakukan melalui Menteri kebudayaan Belanda, Ingrid van Engelshoven, kepada kedutaan Indonesia di Den Haag.
Dikutip Djawanews dari The Guardian, Kamis (5/3), Fery Iswandy selaku promotor kebudayaan di Kedutaan Indonesia menyampaikan betapa pentingnya keris tersebut bagi Indonesia.
“Keris itu sangat penting bagi Indonesia. Diponegoro adalah pahlawan nasional kami. Atribut pangeran ini menyatakan statusnya,” kata Fery.
Keris Pangeran Diponegoro akan Dipamerkan
Dalam laporannya, The Guardian juga sempat menulis informasi singkat mengenai Pangeran Diponegoro dan kerisnya. Mereka mengatakan bahwa penyerahan keris bertatah emas kepada Belanda dilakukan Diponegoro pada 1830 setelah pemberontakannya berhasil diredamkan.
Keris diterima oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Merkus de Kock. Setelah itu diserahkan kepada kabinet kerajaan Raja William I pada tahun 1831, lalu disimpan di National Museum of Ethnology, Leiden.
Setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, dibuatlah sebuah perjanjian untuk mengembalikan barang-barang Pangeran Diponegoro (1968). Lalu pada 1975 beberapa barang Diponegoro dikembalikan, seperti pelana, tombak, dan payung. Sayangnya keris ini tak termasuk.
Keris Pangeran Diponegoro akhirnya dikembalikan setelah empatpuluh lima tahun Belanda menjanjikan keris tersebut kembali. Bagi masyarakat yang ingin melihat keris bersejarah ini dapat mengunjungi Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Museum ini jadi salah satu destinasi wisata Jakarta yang pantas dikunjungi.