Djawanews.com – Setelah muncul pertanyaan pantaskah Formula E digelar tahun ini, kini Pemprov DKI sedikit menjawab pertanyaan tersebut. Karena ajang balapan mobil listrik itu resmi ditunda. Keputusan ini diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena kekhawatirannya terhadap virus corona atau Covid-19 yang saat ini telah sampai di Indonesia.
Penundaan tertuang dalam Surat Gubernur bernomor 117/-1.857.73 yang ditandatangani oleh Anies Baswedan. Surat tersebut ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix.
“Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia khususnya di DKI Jakarta, maka peyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya,” bunyi surat keputusan yang ditayangkan pada 9 Maret 2020.
Penundaan Formula E Dinilai Terlambat
Ajang balapan mobil listrik Formula E rencananya akan diselenggarakan di Monas pada 6 Juni 2020. Balapan ini memang telah menarik perhatian publik sejak awal, bahkan memancing kritik dari masyarakat kepada Pemprov DKI.
Kritik yang ditujukan kepada Pemprov DKI adalah karena Formula E menelan biaya hingga Rp1,6 triliun. Di sisi lain jumlah anggaran yang disediakan oleh Pemprov DKI untuk menanggulangi banjir hanya sebesar 1,48 triliun. Padahal saat itu banjir beberapa kali menenggelamkan Jakarta, bahkan banjir tahun 2020 disebut cukup parah.
Selain itu Pemprov juga dituding melakukan revitalisasi Monas demi Formula E tanpa izin dari pihak terkait. Mereka juga melakukan penebangan 190 pohon Mahoni. Bahkan, hingga kini nasib ratusan pohon tersebut belum jelas. Harga kayu Mahoni yang mahal memantik kecurigaan dan kritik masyarakat kepada keputusan tersebut.
Penundaan Formula E yang diputuskan oleh Anies Baswedan karena adanya virus corona juga disebut terlambat. Pasalnya, kasus virus corona pertama di Indonesia diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020. Penundaan Formula E diambil berselang 8 hari setelahnya.
Hingga artikel ini diunggah belum ada informasi sampai kapan penundaan Formula E dilakukan. Yang jelas, Pemprov DKI melalui Anies Baswedan telah mengeluarkan banyak biaya dan melakukan revitalisasi Monas dengan perubahan yang cukup signifikan.