Djawanews.com – Jenderal tertinggi Pentagon, Mark Milley menyatakan Amerika Serikat (AS) sebagai suatu kekuatan besar, ditantang oleh kekuatan besar lainnya, yakni Rusia & China.
Dilansir dari Russia Today, Kepala Staf Gabungan AS itu mengatakan, tiga kekuatan besar ini membentuk konfiguarsi tri-polar dan berharap AS harus “memberi premi” untuk tetap berpengaruh kedepannya.
Harapan itu disampaikannya dalam Forum Keamanan Aspen pada Rabu (3/11) yang lalu, karena ia akui dominasi AS mungkin bisa saja habis.
"Kita memasuki dunia tri-polar dengan AS, Rusia, dan China sebagai kekuatan besar. Hanya dengan memperkenalkan tiga vs dua anda mendapatkan peningkatan kompleksitas," katanya, seperti dilansir Russia Today.
Milley merasa akan lebih sulit menjaga perdamaian di antara kekuatan besar dalam konfigurasi tri-polar daripada masa Perang Dingin, bila dua kekuatan berselisih
Apalagi dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat akan membuat dunia berpotensi jauh lebih tidak stabil secara strategis dibanding beberapa dekade sebelumnya.
"Apa artinya itu? Itu artinya, menurut saya, kita harus mengutamakan perdamaian kekuatan besar," katanya.
Milley mengatakan Pentagon menilai China sebagai musuh utama di dunia tri-polar seperti itu, mengingat Beijing kian aktif berinvestasi dalam 40 tahun terakhir sehingga siap untuk menantang AS, setindaknya di tingkat regional untuk saat ini.
"China jelas menantang kami secara regional, dan aspirasi mereka adalah untuk menantang Amerika Serikat secara global," katanya.
Selama beberapa tahun terakhir, militer China dan AS telah banyak bertikai di berbagai wilayah, dengan AS memulai dahulu dengan yang disebut misi “Kebebasan Navigasi” dengan target Laut China Selatan yang diklaim kaya akan sumber daya sekaligus besarnya penumpukan kekuatan militer China.
Begitu juga dengan Taiwan, yang diklaim sebagai bagian integral dari China oleh Beijing dan semakin aktif bergerak, kerap didatangi oleh kapal militer AS mengingat Taiwan sebagai pulau yang memerintah sendiri secara demokratis mempunyai hubungan baik dengan Washington.
Milley berpikir Beijing tidak mungkin merebut kendali Taiwan dengan paksa dalam waktu dekat.
"Berdasarkan analisis saya tentang China, saya tidak berpikir kemungkinan dalam waktu dekat—didefinisikan sebagaimana anda tahu, 6, 12, mungkin 24 bulan, jangka waktu seperti itu," katanya.
Ingin tahu informasi mengenai Berita Hari Ini lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews