Djawanews.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor ekonomi di Indoensia, seni salah satunya. Karya seniman Bali diketahui sangat terdapat akibat virus yang berasal dari Wuhan tersebut.
Tidak seperti sebelum pandemi, sejumlah karya dari seniman Bali kini menumpuk dan tidak terjual. Hal tersebut kemudian berdampak langsung terhadap para senimat yang tidak mampu memperoleh modal untuk berkarya dan beroperasi kembali.
Terkait dengan fenomena tersebut, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (atau yang akrab disapa Cok Ace) menyatakan jiki kini pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin.
Cok Ace menjelaskan jika Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bali kini tengah melakukan pemetaan gunu memenuhi kebutuhan kelompok penerima bantuan yang terdampak Covid-19.
Akan tetapi lantaran adanya keterbatasan dari anggaran dan sumber daya, maka masih ada kelompok penerima bantuan yang tercecer dan membuatnya belum tersentuh bantuan, salah satu di antaranya adalah para seniman dan pengrajin.
“Kami memberi apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan oleh sektor perbankan kepada para seniman di tengah pandemi Covid-19,” terang Cok Ace, Kamis (23/7).
Kini bantuan yang diterima oleh para seniman, adalah paket bantuan sembako yang diberikan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan Bank Mandiri Regional Bali Nusra.
Bantuan sembako tersebut diberikan kepada kalangan seniman, berupa 250 paket sembako. Sementara itu, Kepala Wilayah Bank Mandiri Regional Bali Nusra, Herinaldi menyalurkan 100 paket sembako.
Terkait dengan karya seniman bali yang tidak laku, bagimana tanggapan dari para seniman sendiri? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.