Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato kebijakan di Universitas Georgetown, di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (13/11) waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mendapatkan pertanyaan dari civitas akademik yang hadir terkait rencana ambisius RI dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk mengatasi keberlanjutan, kelayakan huni dan pembangunan ekonomi.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan IKN menggunakan konsep smart forest city yang ramah lingkungan.
“Nusantara, new capital city ini adalah konsepnya adalah smart forest city, kota modern yang ramah lingkungan,” jelas Jokowi sebagaimana tayangan video yang diunggah di laman YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 14 November.
Presiden Jokowi mengatakan 70 persen lahan IKN adalah kawasan hijau, berupa hutan yang sekarang ini monokultur, yang kemudian akan diperbaiki menjadi sebuah hutan yang heterogen yang akan mendekati hutan hujan tropis.
“Dan 80 persen akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik dan penghuninya 100 persen harus menggunakan kendaraan listrik, sehingga nanti menjadi kota yang betul-betul hijau, yang layak untuk dihuni bersama-sama,” ujarnya.
Karena itu, kata Jokowi, yang pertama dibangun di IKN adalah pusat pembibitan atau pusat botani, yang setiap tahunnya menghasilkan bibit kurang lebih 15-16 juta bibit, yang akan ditanam, baik di IKN maupun di Pulau Kalimantan.
“Sehingga kawasan itu menjadi kawasan yang sangat hijau dan juga pembangkit listriknya adalah energi hijau, baik dari solar panel maupun dari hydropower, dan kita harapkan ini akan mulai bisa kita huni nanti di Agustus 2024,” ujarnya.