Djawanews.com – Di tengah peningkatan kasus COVID-19 akibat penyebaran varian Omicron. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei mengenai pembelajaran tatap muka (PTM).
Survei ini berlangsung pada tanggal 4 hingga 6 Februari 2022 dan hanya meliputi ketiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Responden pada survei ini merupakan orang tua siswa.
Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI Bidang Pendidikan dalam keterangannya, Rabu (9/2) mengatakan, "Survei ini searah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mendorong evaluasi PTM di ketiga wilayah tersebut,"
Ternyata, masih ada orang tua yang menginginkan PTM dihentikan sementara waktu. Meskipun, masih lebih banyak orang tua ingin PTM tetap digelar.
Berdasarkan hasil survei, 25 persen orang tua ingin PTM dihentikan sementara, dengan rincian 4 persen ingin dihentikan usai liburan Idulfitri, 11 persen sampai bulan Maret 2022, dan 10 persen sampai Juli 2022.
"Suara orang tua yang meminta PTM dihentikan terlebih dahulu karena Indonesia memasuki ketiga ketiga dan angka kasus COVID-19 di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, sangat penting untuk dipertimbangkan menjadi pusat maupun pemerintah daerah," .
Lalu, tetap ingin PTM dilanjutkan. Sebanyak 24 persen ingin PTM digelar dengan kapasitas 50 persen, 47 persen ingin PTM digelar 100 persen, dan 4 persen menjawab lainnya.
Lebih lanjut, Retno mengatakan, “Usulan para orang tua dalam survei ini tetaplah mendukung pelaksanaan PTM, hanya saja mereka ingin kapasitasnya dikurangi menjadi 50 persen saja, mengingat sulitnya jaga jarak saat proses pembelajaran di dalam kelas dan dalam ruangan tertutup selama beberapa jam, ini berisiko tinggi penyalurannya,"
Dilansir VOI , diketahui, survei ini memiliki 1209 responden yang didominasi warga DKI Jakarta (74 persen), menyusul kemudian Jawa Barat (20 persen), Banten (4 persen) dan wilayah ketiga (2 persen).
Adapun pekerjaan responden adalah guru/dosen (8 persen) dan selain guru/dosen (92 persen). Adapun jenjang pendidikan anak-anak responden yang terbanyak adalah jenjang SMA/SMK/MA/SLB mencapai 71 persen, kemudian SMP/MTs/SLB 15 persen, dan SD/MI/SLB 14 persen.
Dapatkan warta harian terbaru, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews .