Djawanews.com - Lembah Panjshir di Afghanistan masih terus memanas. Kabar terbaru, ada 13 prajurit Taliban yang tewas akibat bentrokan di Lembah Panjshir.
Front Perlawanan Nasional (NRF) --kelompok oposisi Afghanistan paling menonjol yang muncul sejak Taliban berkuasa-- memenuhi janji untuk terus mempertahankan Lembah Panjshir. Mereka kabarnya berhasil melakukan penyergapan terhadap kelompok Taliban yang datang ke Lembah Panjshir.
Dilansir dari Times Now News, sebanyak 13 anggota Taliban tewas dalam penyergapan oleh perlawanan nasional di distrik Chikrinow provinsi Panjshir. Bahkan para pejuang Afghanistan berhasil menghancurkan salah satu tank Taliban.
Media lokal menyatakan mantan Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan bahwa perlawanan mereka adalah untuk membela hak-hak semua warga negara Afghanistan.
"Perlawanan ini berbasis di Panjshir, bukan untuk Panjshir dan untuk Panjshir. Hari ini, lembah ini menampung seluruh negara dan merupakan harapan bagi semua orang Afghanistan yang melarikan diri dari penindasan, balas dendam, prasangka, tergelincir pada properti orang dan pemikiran gelap Anda," kata Saleh.
Daerah ini memang menjadi sisa terakhir tanah Afghanistan yang belum berhasil direbut kelompok Taliban. Perjuangan mereka dipimpin Ahmad Massoud.
Fighting has been raging in Panjshir Valley since last night. So far, more than a dozen posts have been taken by the government. In the photo, taken this morning, a checkpoint on the top of the mountain appears to have caught fire. pic.twitter.com/yqvC9DYhoX
— Muhammad Jalal (@MJalal700) September 2, 2021
Lokasi wilayah ini ada sekitar 150 kilometer timur laut dari ibu kota, Kabul. Lembah Panjshir ada di sisi timur Afghanistan, berbatasan langsung dengan Pakistan,
Di sana sekarang ada beberapa anggota senior pemerintah yang digulingkan, seperti Wakil Presiden Amrullah Saleh dan mantan Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi. Saleh telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.